Do It Yourself, ..........,,,,, Optimization Engine for better Live ,,,,,.......... Bila Bisa Diperbaiki Mengapa Harus DiGanti,..Bila Bisa Bikin Sendiri Mengapa Harus Beli....... All4One,1ForAll ....... \(^o^)/

Search This Blog

Load sensing proportioning valves

Load sensing proportioning valves

Tuas LSPV di Mobil
Tuas LSPV di Mobil
Adalah sebuah alat yang dipasang pada mobil yang berfungsi secara otomatis mengatur efektivitas rem belakang karena adanya perubahan beban, LSPV mengoptimalkan distribusi gaya rem antara rem depan dan belakang. 

Sistem ini mendeteksi perubahan berat dan secara otomatis mengatur efektivitas (kepakeman) rem belakang ketika mobil kita mendapat beban yang berubah-ubah. Secara garis besar ketika kendaraan diberi beban/ muatan maka titik distribusi berat akan berubah, dengan adanya LSVP akan meningkatkan tekanan rem ke rem belakang. Hal ini memastikan kinerja pengereman terbaik di semua kondisi setempat.

Mengapa Memakai LSPV

LSPV bekerja ketika ada beban
LSPV bekerja ketika ada beban
Tentu Kita bertanya mengapa harus diperlengkapi dengan LSPV. Untuk menjawabnya kita bayangkan sebuah mobil dengan keempat roda. Lalu ketika kita melakukan pengereman. maka titik berat pengereman akan berpindah kedepan. ketika titik berat berpindah kedepan maka kekuatan rem yang utama harus berpindah ke roda depan, sebab bila rem roda belakang terlalu pakem maka roda belakang akan terkunci dan mengakibatkan selip tentunya berbahaya bukan. Tetapi kondisi ini tentunya akan berubah ketika mobil diberi muatan berat mengakibatkan titik berat mobil akan berubah juga. Untuk mengatasi hal tersebut maka diciptakan LSPV (sistem mekanikal) dan ABS (otomatis-memakai sensor) dalam perkembangannya LSPV kemudian juga bisa dikombinasikan dengan ABS juga seperti pada New Ford Everest.
Dewasa ini LSPV banyak digunakan pada mobil mobil beban macam Truck, Pickup dan lain sebagainya

Semoga Bermanfaat

Macam macam bahan bushing (bushing material)

Macam macam bahan bushing 

Pada suspensi mobil terdapat joint joint, dan biasanya joint tersebut akan diperlengkapi dengan bushing. Bushing biasanya terbuat dari karet. Dengan berjalannya waktu maka bushing akan menjadi aus dan habis masa pakainya, tentunya anda pernah mendengar ada modifikasi dan penggunaan bahan bushing selain karet. dan bagaimana bila kita menggantinya dengan bahan yang lain? Ayo kita bahas satu persatu beberapa bahan alternatifnya. 

Karet, Polyurethane (PU) dan Teflon

Macam bushing dan peletakannya
Macam bushing dan peletakannya
Bahan karet (standar mobil)
mempunyai tingkat kekenyalan paling tinggi di antara ketiga bahan ini sehingga untuk kenyamanan dalam berkendaraan terutama dijalanan perkotaan paling baik, kekurangan dari karet mempunyai rentang usia selama didalam karet masih terkandung "minyak pelumas" karet akan berfungsi dengan baik tetapi begitu kandungan ini hilang (karena usia dan cuaca) karet akan menjadi keras/getas dan hancur. Kekurangan lain jika menggunakan bushing berbahan karet adalah pengendalian kendaraan disaat bermanuver pada jalanan yang kurang mulus atau pada kecepatan tinggi sangat rendah dikarenakan kekenyalan ini sehingga ada "gap/speeleng" tambahan yang diberikan oleh bushing tersebut.
Bahan PU (aftermarket)
Mempunyai tingkat kekenyalan mendekati karet tetapi mempunyai kekuatan lebih tinggi dibanding karet sehingga kenyamanan dalam berkendaraan baik didalam kota dan luar kota masih nyaman termasuk pengendaliannya dijalan yang kurang baik atau pada kecepatan tinggi. Disisi lain bahan PU memiliki tingkat kelicinan lebih tinggi dibanding karet sehingga perangkat2 yang menggunakan bushing jenis ini akan bergerak lebih lancar. Karena sifatnya lebih kaku dibanding karet maka otomatis suspensi akan menjadi lebih keras (stiff) tetapi tidak kaku (masih ada sifat kenyalnya). Untuk pemakaian agak berat bushing PU akan jauh lebih awet dibanding bushing karet. Dari sisi tampilan Bahan PU lebih menarik karena dapat diberi warna sesuai keinginan pembuat bahkan dibeberapa merk menyediakan yang semi bening.
Bahan Teflon (special custom)
Bushing dengan bahan teflon memang tidak mudah didapat dipasaran karena harus dibuat terlebih dahulu dari batang teflon disesuaikan dengan bentuk yang dimau. Walau Teflon masih dapat dikatakan lentur tetapi secara umum bahan ini lebih cenderung keras menuju kaku. Warna dari bahan ini hanya putih seperti lilin, tetapi bahan teflon mempunyai tingkat kelicinan paling tinggi juga termasuk daya tahan terhadap gesekan maupun cuaca (panas/dingin). Dari sifat diatas sudah dapat dipastikan jika menggunakan bushing dengan bahan teflon otomatis suspensi akan menjadi kaku (rigid) dan sangat cocok jika dipakai dalam ajang kompetisi. Oleh karena itu rata-rata para penggemar kompetisi otomotif banyak yang memodifikasi perangkat suspensinya dengan mengganti bushing karet menjadi teflon, sehingga pengendalian pada kecepatan tinggi atau lintasan yang ekstrim tetap akurat.

Kesimpulan

bushing mempengaruhi suspensi
Bushing mempengaruhi suspensi
Karet: standar, kenyal, enak digunakan, meredam getaran dan suara, masa pakai pendek terutama pada kondisi tidak normal, gerakan suspensi agak berat terutama jika usianya mendekati habis.
Polyurethane: modif, agak keras, masih nyaman digunakan, masih meredam sebagian getaran dan suara, lebih melancarkan gerakan suspensi, suspensi agak keras (stiff) tetapi mudah pengendalian pada kecepatan tinggi dan jalanan kurang baik. Harga lebih mahal dari karet.
Teflon: pesanan khusus, tidak nyaman digunakan, sangat sedikit meredam getaran dan suara, gerakan suspensi paling lancar, suspensi cenderung kaku (rigid), sangat mudah pengendalian kendaraan pada kecepatan tinggi dan lintasan ekstrim, sangat mahal harganya.
Artikel dan tulisan dari
Mr. Raswan Aditya Harjono  (Member Panther Mania Club)

Semoga Bermanfaat

Memeriksa kondisi Per Daun (leaf spring)

Memeriksa kondisi Per Daun 

proses me rol per daun
Proses me Rol per daun 
Anda memiliki mobil dengan suspensi belakang model per daun. (misalnya Daihatsu taft non independen, Kijang kapsul, isuzu panther, mitsubishi kuda, Suzuki carry dan lain lainnya)
Dengan berjalannya waktu mungkin anda merasakan mengapa tunggangan kesayangan anda makin lama menjadi makin keras terutama suspensi belakang.
Salah satu kambing hitam pertama tentunya adalah kondisi shock absorber belakang. Tetapi bagaimana seandainya setelah diganti dengan shock yang baru, ternyata suspensinya masih keras juga.
Bila itu kejadiannya coba anda luangkan waktu sejenak untuk mengamati kondisi per daun suspensi anda. Jangan jangan sudah menjadi Lurus dan tidak parabolik lagi.
Yang menjadi pertanyaan, bagaimana kita tahu kalau peer daun tersebut menjadi lurus dan berkurang paraboliknya. Jawaban dari pertanyaan tersebut adalah melihat kondisi Anting dari per daun itu sendiri.
Kondisi perbandingan per daun
Kondisi perbandingan per daun
Coba anda amati gambar disamping kanan ini bawah ini. disitu ada 2 buah gambar perbandingan. Kebetulan saya memiliki gambar dua buah mobil sejenis dan setipe (Isuzu Panther Grand Touring) dengan kondisi per yang sama sama masih orisinil dari pabrik. dan kedua mobil dalam kondisi kosong dan tanpa beban. Dari gambar terlihat bahwa salah satu anting per tersebut telah menjorok kebelakang (gambar didalam lingkaran)sedang yang satunya masih tegak. Anting Per yang sudah menjorok kebelakang mengindikasikan bahwa peer tersebut sudah menjadi lebih lurus non parabolik sehingga membuat anting tersebut bergeser kebelakang.

Kesimpulan dan Solusi

  • Per daun yang sudah menjadi lurus non parabolik akan lebih keras, karena jarak main menjadi lebih sedikit. (dengan catatan diperbandingkan dengan kondisi desain awal lho ya)
  • Solusi termudah dan termurah adalah dengan cara me rol kembali per daun anda agar menjadi lebih parabolik atau kembali ke kondisi awal.
  • Solusi terbaik adalah dengan mengganti per dengan yang lebih baru. karena bila dengan me rol per daun maka ada kemungkinan hasil rol rolan tidak bisa sama kekerasaan dan tingkat paraboliknya, dan bila mobil anda selalu diberi muatan berat maka hasil rol rolan per akan lebih mudah menjadi lurus lagi.

Semoga Bermanfaat

Modifikasi spion mobil dengan model yang lain

Substitusi Spion dengan model yang lain

Proses penggantian
Proses penggantian
Seperti yang kita tahu kadang kala dengan berakhirnya sebuah model mobil atau motor, maka lambat laun ada kesulitan bagi kita untuk mencari sparepart yang kita butuhkan, atau mungkin ada ketidak puasaan dengan desain dan model sparepart tersebut. Untuk itulah kadang kita kemudian memodifikasi dengan cara mengganti sparepart tersebut dengan milik mobil lain. 
Contoh dibawah ini adalah Penggantian Spion Isuzu Panther Hi Grade dengan suzuki Carry, Pengantian dimaksudkan karena pada kaca spion asli panther bermodel memanjang horisontal. bagi pemilik hal ini dirasa mengurangi jangkauan visibilatas terutama untuk melihat secara vertikal.
disamping kanan ini adalah foto fotonya.
# Gambar atas adalah kaca spion bawaan yang bermodel horisontal dan memanjang
# Kemudian disubstitusi dengan spion Suzuki Carry yang lebih memanjang kearah vertikal.
# Modifikasi hanya sedikit menambah besar lubang spion ( bisa memakai bor atau malah hanya menggunakan Tang. (seperti gambar)
# Lalu di pasang baut beserta tutupnya. Hasilnya akan tampak seperti gambar bawah sendiri.
Gambar dan properti milik
Mr. Broto NotoNagoro 
(Member Panther Mania Clubs)

Semoga Bermanfaat

Belajar Econo Driving


Belajar Econo Driving

Dengan Econo Driving anda tidak perlu sering ke SPBU
Dengan Econo Driving anda
tidak perlu sering ke SPBU
Punya mobil nyaman dan irit adalah idaman semua orang, bahkan pemilik mobil berharap mobil tunggangannya bisa irit agar menekan biaya pembelian bahan bakar minyak (BBM). Tapi banyak orang sudah mempunyai pikiran (mind set) yang salah terhadap irit tidaknya suatu mobil, mobil A karena CCnya besar pasti boros, mobil C karena kecil bodynya pasti irit dlsb. Padahal tidak terlalu benar adanya.
Masak sih mobil saya yang CCnya besar bisa irit? jawabannya sederhana "Sangat bisa", minimal konsumsi bahan bakarnya menjadi lebih baik 10-25% dari sebelumnya, misalkan sehari-hari konsumsinya 1 liter untuk 10 kilometer dengan peningkatan hingga 25% maka konsumsinya menjadi 1 liter untuk 12,5 kilometer. Dan tinggal dikalikan dengan 100 liter berapa jauh jarak yang bisa ditempuh dan berapa rupiah yang dihemat.
Bagaimana caranya agar bisa hemat? untuk pertanyaan ini jawaban sederhananya adalah "Eco Driving" tapi penjelasannya memang tidak sesederhana jawabannya. Untuk bisa memaksimalkan eco driving ada 10 hal yang sebaiknya dilakukan :

Pertama

Kenali mobil, Kita harus tahu karakter dari mobil yang kita pakai, seperti pada putaran berapa (RPM) momen puntir mencapai puncaknya, dari sini kita tahu berapa RPM yang baik dijalankan agar mendapat daya dorong yang optimum. Perlu diingat beda kendaraan berbeda juga karakternya. Umumnya mesin mobil rata2 momen puntir (torque) mulai naik pada RPM 1500 hingga 2200 (lihat contoh grafik mesin), dari sini kita berpatokan kalau melakukan pengoperan gigi persneling ketika RPM diantara 2000 hingga 2200 jangan lebih karena hanya akan membuang bahan bakar saja dan jangan kurang agar momentum mobil belum tercapai. Otomatis dengan membatasi putaran mesin disetiap tingkat persneling kecepatan mobil akan menurun secara drastis dan juga pemakaian bahan bakar dihemat cukup banyak. Perlu diingat injakan kecil pada pedal gas sudah cukup untuk menggerakan roda mobil, tetapi ingat jika mobil sudah mencapai kecepatan 60 kpj maka kemampuan mesin 25% digunakan untuk memutar roda sementara 75% digunakan untuk melawan angin, semakin tinggi kecepatan yang dicapai semakin besar tenaga mesin yang digunakan untuk melawan angin (bisa mencapai 95%).

Kedua

Dengan eco driving, mobil yang  ber CC besarpun bisa hemat
Dengan eco driving, mobil yang
ber CC besarpun bisa hemat
Rawat mobil, langkah berikutnya adalah perawatannya. Mobil yang terawat akan lebih irit dibanding dengan mobil yang kurang terawat. Perawatan ini utamanya untuk menjaga mesin tetap pada kondisi prima agar tujuan eco driving menjadi lebih optimum. Untuk mesin diesel perawatan yang utama adalah menjaga saluran bahan bakar bersih (tangki, water sediment & filter solar), juga menjaga filter udara bersih karena kalau filter udara kotor maka otomatis mesin membutuhkan solar lebih banyak supaya pembakaran tetap terjadi. Hal lain yang tidak kalah penting adalah oli mesin, usahakan oli mesin tidak digunakan melebihi kemampuannya karena oli mesin yang sudah jelek akan meningkatkan panas berlebihan yang muncul dari gesekan2 perangkat mesin (yang seharusnya dilumasi dengan baik) dan berakibat bahan bakar menjadi lebih boros.

Ketiga

Bahan bakar, seperti kita ketahui bahan bakar bersubsidi yang beredar di Indonesia secara umum bisa dikatakan berada diambang bawah batas standar bahan bakar sehingga gangguan kecil pada bahan bakar berdampak besar terhadap konsumsi BBM. Disisi lain banyak operator SPBU yang "nakal" (jarang merawat SPBU) sehingga memperburuk kualitas BBM tsb. Untuk itu coba lakukan riset kecil terhadap beberapa SPBU, misalkan tangki sudah dianggap kosong isi kira2 10-15 liter kemudian gunakan rasakan tenaganya, jika sudah mendekati kosong isi lagi dari SPBU yang berbeda dan bedakan tenaganya, pilihlah SPBU yang dirasakan tenaga mesinnya paling baik (tidak terasa bolot). Cara lain melihat suatu SPBU baik atau buruk jika pada SPBU tsb banyak terlihat kendaraan umum yang membeli karena para pengemudi kendaraan umum sangat sensitif dengan kualitas dan takaran BBM.

Keempat

Tekanan angin ban, jika ban bertekanan kurang dari seharusnya maka tingkat gesekan roda dengan aspal menjadi lebih tinggi sehingga mesin membutuhkan tenaga lebih besar untuk memutarkan lebih rendah tetapi mobil akan menjadi sulit dikendalikan dan cenderung berbahaya. Untuk itu pastikan tekanan angin pada ban sesuai dengan petunjuk yang ada dibuku manual atau biasanya terdapat pada stiker yang ada pada pintu pengemudi. Bagaimana dengan penggunaan gas nitrogen? secara teoritis gas nitrogen mempunyai suhu yang lebih rendah dan molekulnya lebih besar dibanding oksigen sehingga gas nitrogen akan tidak mudah berubah suhu dan tekanannya ketika menerima panas yang ditimbulkan gesekan ban dengan aspal. Soal perlu atau tidaknya dikembalikan kepada kemauan dari pemilik kendaraannya. Umumnya kendaraan optimumnya diberi tekanan ban antara 32-33.

Kelima

Rute perjalanan, sebelum melakukan perjalanan biasakan untuk mempelajari rute perjalanannya agar dapat mengetahui kondisinya jika akan macet sebaiknya mencari rute alternatif yang lebih sedikit kemacetannya atau jika tidak ada alternatif berangkatlah lebih awal agar dapat menikmati perjalan. Beberapa hal yang saya sudah pelajari antara lain: hindari jalan yang ada sekolahan pada jam masuk dan keluar sekolah karena jalan tersebut akan lebih padat daripada seharusnya, juga hindari pasar pada jam2nya atau restoran2 pada jam makan siang
atau sore hari, hindari jalanan yang banyak kendaraan umumnya karena mereka mempunyai kebiasaan yang tidak terduga, hindari juga rute yang banyak lampu setopan karena akan membuat anda harus berhenti dan berakselerasi berulangkali. Dengan mempersiapkan rute dengan baik termasuk alternatifnya otomatis mental kita lebih siap dan sabar menghadapi situasi yang akan terjadi dan hal ini sangat membantu proses eco driving (kesabaran).

Keenam

Dengan eco driving ikut  membantu lingkungan
Dengan eco driving ikut
membantu lingkungan
Mempersiapkan hati, dalam eco driving kesabaran adalah kunci utama tidak perduli apakah mobil anda sangat cepat atau sangat responsif yang diperlukan disini adalah mengemudi kendaraan dengan sangat halus. Halus dalam menginjak pedal gas, halus dalam mengangkat pedal gas termasuk halus dalam menginjak rem dan semua ini membutuhkan kesabaran hati, terutama dalam menjaga tekanan kaki pada pedal gas. Cobalah berlatih dijalan tol jika mobil sudah mencapai kecepatan katakanlah 80 kpj tahan pedal gasnya, walau tidak diinjak lagi pedal gasnya otomatis kendaraan akan melakukan percepatan secara perlahan dan coba perhatikan pijakan seperti itu akan berhenti percepatannya pada kecepatan berapa, normalnya perlahan tapi pasti kecepatan bisa mendekati 100 kpj dengan kata lain sebetulnya injakan pedal untuk kecepatan 80 kpj tidak perlu sedalam itu karena kita terkadang tidak sabar untuk mencapai suatu kecepatan sehingga selalu menginjak pedal lebih dalam lagi dan ini sangat memboroskan bahan bakar. Biasakan berjalan dengan kecepatan tetap (stabil) hindari kecepatan yang berlebihan. Untuk ini kita perlu berlatih tidak ada yang instan semua memerlukan waktu untuk bisa beradaptasi yang penting keyakinan hati terus dikuatkan dengan tujuan menghemat bahan bakar

Ketujuh

Perpindahan persneling, dalam eco driving kita bisa melakukan perpindahan gigi dengan cara melompat antar gigi. Tidak perlu harus berurutan seperti 1-2-3-4-5 atau sebaliknya, jika memang kita yakin kita bisa memindahkan gigi persneling seperti ini 1-2-3-5 yang penting kita sadar pada saat memindahkannya (jika kearah yang lebih tinggi atau lebih rendah) momentum kendaraan cukup memadai misalkan dari gigi 3 ketemu turunan maka dapat kita oper langsung ke gigi 5 dan mempertahankan dengan menginjak pedal gas sedikit saja. Nah dalam melakukan perpindahan secara lompat sangat dibutuhkan pengetahuan dasar mengenai mobil yang dikendarai, kapan bisa dilakukan dan kapan tidak bisa dan ini juga perlu latihan.

Kedelapan

Matikan mesin, jika kita berhenti pada lampu lalu lintas dan kita tahu dari merah ke hijau lebih dari 60 detik (jika pada lampu ada timer bisa sangat membantu) sebaiknya matikan mesin karena hal ini walaupun hanya 15 ini akan menghemat bahan bakar. Dibeberapa mobil modern sudah ada fitur mesin mati ketika mobil berhenti lebih dari 10 detik dan akan kembali hidup ketika pedal gas ditekan. Hal lain yang dapat diperoleh adalah kita akan lebih relaks dan ini sangat membantu menurunkan stress kita.

Kesembilan

Gunakan AC secukupnya, Perangkat AC sangat membantu dalam menjaga kita agar tetap adem (baik suhu maupun perasaan) tetapi AC sangat membutuhkan bahan bakar untuk beroperasi, untuk itu biasakan untuk mengatur temperatur dalam mobil seefisien mungkin, ingat perangkat AC digunakan untuk mengkondisikan suhu udara menjadi nyaman bukan menjadi dingin seperti kulkas. Jika dirasa sudah sejuk (bukan dingin) perangkat AC dapat dimatikan baik total atau hanya menggeser switch suhu (thermostat) kearah lebih panas dan ini juga akan mematikan kompresor AC tetapi tidak mematikan blower AC, dan geser kembali kesuhu yang dimaksud kalau sudah berasa gerah. Lagi-lagi hal ini butuh waktu untuk beradaptasi, lama kelamaan kita akan terbiasa dijam-jam tertentu (pagi hari/malam hari) untuk tidak menyalakan AC sama sekali. Perlu ditanamkan dalam diri kita (mind set) kalau badan kita sering terkena udara AC akan mengakibatkan kulit kering dan tidak baik untuk kesehatan.

Kesepuluh

Hindari berat berlebihan, Terkadang tanpa kita sadari didalam mobil terdapat berbagai macam barang yang sebetulnya tidak terpakai dan cukup membebani, bahkan kita memasang aksesoris yang tanpa disadari membuat aliran udara menjadi terhambat (drag) seperti memasang lampu
tambahan yang diletakan pada atap mobil, rak bagasi dan lain sebagainya yang membuat aliran udara terhambat dan juga menambah beban yang tidak perlu. Jika dirasakan dalam waktu dekat (2-3 bulan) belum akan digunakan sebaiknya aksesoris tersebut dilepaskan termasuk menurunkan barang2 yang tidak diperlukan karena barang2 dan perangkat ini jika dilepas atau diturunkan bisa membantu penghematan bahan bakar hingga 2%.

Sempurnanya kita melakukan 10 hal diatas, tapi jika belum bisa lakukan beberapa terutama nomor 1, 6, 9 dan perlahan-lahan ditambah hingga genap 10
Artikel dari 
Mr Raswan Aditya Harjono (Member Panther Mania Club)
Pemenang Juara 1 Lomba Eco Rally
Dengan pemakaian 1liter solar untuk jarak 28km 
(Isuzu Panther Higrade LS th 2001 dengan kondisi mesin standart)
Kementrian Lingkungan Hidup
(Kategori mobil berbahan solar diatas 2000cc)

Semoga Bermanfaat